Minggu, 22 Januari 2012

CERITA KU

Nama Ku : Aditya Pura Laksamana
Nama Panggilan Ku : DeDek, Bulek
Kelahiran : 06 April 1987
“Awal nya aku Mengenal yang namanya SEX GAY, di saat Umur ku Paling Muda sekali,
Saat itu aku masih berumur 7 tahun, tepat nya kelas 3 SD, Aku emang terlalu Muda masuk sekolah, Bahkan disekian Murid-murid disekolah ku itu, Aku lah Murid yang termuda sekali waktu itu.
Aku tinggal di sebauh Desa yang Indah dan sejuk, Alam yang Indah, Gunung-gunung yang Tinggi, Sawah-sawah Luas membentang dan Air Sungai yang jernih besih Megalir dari pergunungan, dan Perpohonan yang Rindang menyejuk kan Desa Tempat ku Tinggal ku.
Aku Punya 7 Bersaudara, didalam 7 Bersaudara 2 di antara Kami laki-laki yaitu anak ke 3 dan Ke 7, aku lah anak yang ke 7/ yang Bunsu, Kkak pertama dan Ke 2  ku Perempuan, mereka sudah menikah, sedang kan Kkak laki-laki ku di belum, dia masih ber umur 17 Tahun di kala itu, sedangkan 4 kkak perempuan ku lain masih berumur belasan Tahun, kkak ke 4 ku  (15 tahun), yang ke 5 (12 Tahun), dan yg ke 6 (9 Tahun).
Sedankan aku masih 7 Tahun, Kkak ku yang ke.5 orang nya Tomboy, dia banyak memiliki teman  anak-anak cowok, satu di antara teman cowok nya itu dia dekat baged degan ku, dia anak semata wayang, dia juga anak orang terkaya di Desa ku diwaktu itu,
Merka memanggil ku Adek Bulek,
Orang-orang memanggil ku Anak Bulek/Adek Bulek, Karena aku persis kayak anak bulek, Kulit ku Kuning Lansat, Lebut Dan Halus, Rambut Ku Perang, Mata ku Biru, Dan Hidung ku Mancung, di Tambah Lagi Bibir ku yang Merah muda, di sertai  Gigi ku yang Putih dan rapi,
Semua Masyarak di Kampung ku memanggil ku Anak Bulek/Adek bulek, Kalau Aku ke sekolah Guru-guru paling suka megangu dan mencium ku, teman-teman ku juga mereka sering kali aku di Cium dan di remaes-remesnya, Kalau Aku ke Jalan-jalan kepasar atau ke acara-acara sama kkak  atau Ibu ku, aku selalu di gangu sama orang-orang, ada yang bilang, “Hey Bulek, ata Juga meraka Bertanya anak siapa ni..?” Bahkan ada juga yang Tanya sama kkak-kkak ata Ibu ku, “apa benara ni adek /Anak nya ni..”? namun Ibu dan kkak-kkak ku menjawab  “Iya alah..”, Kkak ku yang Tomboy dia juga hapir ke bulek-bulek’an juga, Rambut nya yang perang badan nya yang besar Tinggi, dan kulitnya yang Putih, tak ubah kayak anak bulek juga lah,

Kembali ke Teman salah seorang dari teman kkak ku tadi, dia nama nya Azzis, dia Anak semata wayang, dia juga terkaya, di desa ku, Rumah ku dan rumah nya berdekatan, Dia sering ke rumah ku, setiap pulang sekolah, Bahkan Malam, dia selalu kerumah ku untuk bermain bersama kkak ku yang Tomboy itu bersama teman-teman yang lainnya, biasa nya mereka bermain Bola, dan kejar-kejaran bahkan pergi ke hutan-hutan, Maklum anak-anak di Perdesaan degan bebas kemana mereka sukai.
Kkak ku yang Tomboy itu sebelum berangkat bersama teman nya dia selalu mecium ku di kening di Pipi, bahkan di Bibir ku, Si Azzis selalu melihat nya, dia pun sering kali ikut juga mencium ku,
Pada suatu sore Azzis datang lebih Awal  ke Rumah ku, dari pada teman-teman yang lain, Waktu itu di Rumah juma ada aku dan Kkak ku yang ke 6 itu, nama nya “Reny”, sedangkan kkak ku yang lain nya mereka pergi kekebun bantuin Ibu, Aku mintak ikut kekebun tetapih Kkak-kkak ku tidak megizin kan aku ikut, karena takut aku nanti sakit, Semua Keluarga ku emang mereka begitu saying sama aku, dan mereka sagad peduli sama aku. Bisa ku kata kan, aku Anak paling di sayangi dalam keluarga ku.
“Debbbb……”Debyyy….Debbby…… “ si Azzis memanggil kkak ku yang tombay itu, dari depan rumah ku,
 “ Kak Deby Gak ada….. Kak Deby dan Kkak-kkak ku sudah pergi kekebun semua…” Jawab ku dari dalam Rumah.
Kkak-kkak ku semua yang tinggal bersama ibu ku, mereka selalu kalau sudah pulang sekolah mereka mebantu ibu di kebun di ladang, dan di Sawah, kalau musim turun ke sawah, bahkan ke gunung seklipun, kkak-kkak ku terpaksa membantu ibu bekerja mencari rizki, karena Ayah ku telah menikah lagi degan seorang Wanita yang super cantik di Kecamatan kami di waktu itu.
 “ Dedek sama siapa dirumah……????” dia bertanya dari depan rumah ku,
 “ Sama Kak Reny Bang….” Jawab ku dari dalam Rumah,
“Kak Reny mana…..? Tanya dia lagi pada ku ,
Aku degan kaged menjawab, “ Kak Reny lagi ke rumah Anggun Bang, kerjain PR nya..!
“OOOooooooo……..” seru nya lagi
Tiba-tiba aja dia sudah di ruang tamu rumah ku,  sedangkan aku di ruang keluarga mau mandi, “ Dek Mau kemana..???” tanya nya pada ku, “ Mau mandi Bang…!” jawba ku, aku emang tidak memakai baju lagi juma ada CD berwarna Putih bergambar Kartun gitu.
“Dek Mereka lama gak pulang dari kebun nya…..??” Tanya Azzis..,
“ lama Bang,,, mukin entar jam 6 sore..!” Jawab ku, dia terus memandang ku degan mata melotot dan terdiam, degan arah pandangan nya memperhati kan CD ku terus, dan keseluruha tubuh ku yang putih bersih, yang juma memakai CD saja, dan dia juga mengusap-ngusap kontol nya yang ada di dalam jelana pedek nya,
“Dek sini dulu…” dia memanggil ku, aku pun mendekati nya, tampa perasan apa-apa.
Lalu dia mencium ku, dan memeluk ku, aku pun diam saja karena di cium dan di peluk sama orang sudah biasa bagi ku,
 “ Bang Dedek mau Mandi dulu Bang, karena Dedek panes baged ni, Baru Bagun tidur, gerah ni,..” kata ku pada nya,,
“entar gi Dek..” jawab nya,
“Bang Dedek bau kerigat ni Bang,..” kata ku lagi,
 “ Kerigat Dedek Harum kok…” jawab nya sambil terus memeluk ku di dalam pangkuan nya, dia terus mencium punggung ku dan leher ku, aku merasa ada yang aneh, yang ku duduki, terasa keras dan hagat, di Patat ku, lalu aku berotak bagun, sambil bertanya kpada nya,
 “ Bang apa tu di Saku depan jelana Abang…,?
 “ni Burung.. hehehehehe….”jawab nya Sabil tersenyum, aku kira burung benaran, aku pun memita di perlihat kan,
“ Bang coba Dedek lihat Burung nya, bagus gak,,,,,”
  “Bagus lah Dek, Burung Gedek dan Warna nya cantik sekali…”, kata nya,
 Lalu aku terus meminta dan memaksa untuk di perlihat kan, ku kira itu benar-benar burung yang terbang gitu,,
 “ Adek mau lihat Burung Abang yang bagus ini kan…??? Dia bertanya pada ku lagi,
“ Iya Bang.. Coba Dedek Lihat Bang Burung nya, kok Abang Masuk kan kedalam saku jelana Burung nya, kan mati dia Bang..? Jawab ku degan Bigung.
“Dedek Pakek Baju dan Jelana dulu sana, biar kita kerumah Abang biar Abang perlihat kan Burung Abang yang bagus ini,,,,””” dia menyuruk ku mengenakan baju agar berangkat keruamah nya,
“Tapih Bang,,,, Dedek Mau mandi dulu Bang, soal nya Gerah baged ni Bang degan kerigat…” Jawab ku,
“Entar Kita Mandi di rumah Abang Aja ok…” dia menawar ku dan membujuk ku, Aku pun mengenakan Baju dan jelana ku, dia terus memperhati kan ku, Pas aku mau pakek Jelana ku,
 “Dek sini Jelana nya Abang Yang Pakekin..” pinta nya pada ku, Aku pun menuruti pinta nya,
Pas aku lagi angkat kaki kanan ku mau masukin kedalam jelana, Eeeehhhhh,, dia mecium CD dan perut ku,
“ Geli Bang..” kata ku, dia juma tersnyum saja,


Setelah dia memakai kan aku jelana, lalu dia mecium ku lagi, kami pun siap berangat menuju ke rumah nya, tetapih aku tidak berjalan kaki kali ini, dia Membawa sepeda nya, lalu aku di bonjengin sama dia, beberapa menit sudah sampai kerumah dia, karena rumah kami berdekatan, juma jarak berkisar 100.M, lalu aku pun turun dari sepeda nya, kami pun masuk kerumah nya yang besar dan mewah itu,
 “ Kok sepi Bang,,,, para kemana Makchiek, sama PakChiek Bang,,,? Tanya ku pada nya, aku mangil kpda kedua orang tua nya Makchiek,
“ooohhh… Mereka sudah pergi ke Hilir ke rumah Nenek…” jawab nya,
Hilir tu nama Kampung tempat Nenek nya tinggal, gak terlalu jauh dari tempat kami, kira-kira 5 KM.
“Kapan Pulang nya Bang…” tanyku lagi,
“Mungkin entar Manggrib-manggarib..” Jawab nya,
Dia pun membuka pintu depan Rumah nya, pintu sudah terbuka lebar, lalu dia memeluk ku, dan mengendong ku dibawa masuk kedalam rumah, sesampai di ruang Tamu, aku di duduki di sofa nya sambil di sadar kan kepala ku, dan aku di cium di kening dan lalu diturun kan kehidung, Bibir dan Leher ku, aku pun terasa ngeli, aku pun mendorong nya, sambil aku berkata, “Geli Bang… Abang ni apa-apan siiehhh….????”,
 dia juma tersenyum dan melihat wajah ku, Sambil berkata “ Dek Kamu benar-benar Ganteng ya…, Gak ada di desa, dn kecamatan, bahkan Kabupaten ini anak  seganteng kayak kamu Dek…. Eeeemmmm.. Abang suka baged sama kamu Dek…” sambil melukuk ka lagi..
Aku tidak mengerti apa itu maksud nya dia, dan apa itu Kecamatan dan kabupaten, degan bingung aku mendorong lagi dia,
“Bang kata nya mau perlihatkan Burung yang tadi,, mana burung nya….???” Tanya ku kepada nya.
“ Ada tu,,,,, di Kamar Abang…” Jawab nya sambil menjukan Kamar nya degan tanggan nya sebelah kiri, sedangkan tangga nya sebelah kanan memegan Kontol nya yang sudah keras.
Lalu aku pun bangun dari sofa nya, menuju ke kamar nya sudah gak sabar mau melihat burung yang di kata kan sangad bagus tadi, Aku pun membuka Pintu Kamar nya, dia juga menyusul ku dari belakang, setelah pintu kamar terbuka lebar aku melihat ke atas karena mau melihat burung yang dia bilangin itu sagat bagus,
“ Bang mana Burung nya,,,, Kok gak ada,,, Jagan kan Burung,,,, sangkarnya pun Gak ada disni,,, Masak Burung di taruh di kamar,,,,,??? Aku bertanya kepada nya sambil mengaruk-garuk kelapa ku karena heran,
Lalu dia mengangkat ku lalu dia letak kan aku di atas tempat tidur nya, Sambil Berkata,”Dek duduk disini dulu ya, Abang Mau Tutup Pintu depan..” dia pun keluar kamar.

Engak lama kemudian dia sudah ada di depat pintu kamar lagi, sambil menutup pintu kamar dan di kunci nya,
“kenapa di kunci Bang Pintu kamar nya…..? Tanya ku degan bingung,
“ eangak,,,,,,, biarin aja di kunci,,, agar Burung nya nanti gak lepas dan terbang,,,,,” jawab nya.
Dia pun medekati ku, dan memegang pudak ku, lalu badan ku direbahi nya di atas kasur  yang empuk, aku pun jadi bingung, melihat nya, dia tersenyum degan muka merah dan dan mata nya terus memandagi ku, Lidah nya melet-melet kayak lidah Ular,
“Bang mau ngapai Bangg…..?” Tanyaku pada nya,
“Sudah Dedek diam, dan rasa kan aja,,,,,” Jawab nya,
“Rasakan apa nya Bang…? Tanya ku degan bertambah  Heran.
“Burung Abang,,, Yang tadi Dedek Tanya…! Jawab nya sambil gesek-gesekan Kontol nya yang sudah keras kayak kayu itu ,ke Titik ku,
“Mana Burung nya Bang,,, Abang Bohong ni…? Kata ku lagi,
“Benar ,,,,, ni Adek mu Lihat…. Burung Abang yang Gedek ni……? Jawab nya sambil Bangun dan membuka Baju  dan Jelana Pendek nya, sehingga tingal di tubuh nya juma CD  yang berwarna Coklat tua saja, dia berdiri di depan ku, sedangkan aku terlentang di tempat tidur, degan posisi kedua kaki ku menjulur kebawah.
“Abang mau Mandi ya,,,,,? Tanya ku smabil melihat dia sudah kayak aku mau mandi tadi saat dia datang kerumah ku,
“ Entar mandi kalau sudah berkerigat…!” Jawba nya,
“Maksud Abang…..?” Tanya ku begitu kebingungan melihat dia merebah kan diri menindihi tubuh kecil ku,
“Eeeeemmmmmmm,,,,,,,,,,, hhuuuuussssssssszzzzzz……..” suaranya sambil mencium kedua pipi ku yang Halus dan Lebut,
“Uuuuuuhhhhhhh…… AAAAhhhhhhhh.. ..” gitu-gitu terus suara yang keluar dari mulut nya, sambil mejilat-jilat leher ku, dan  menggesek-gesekan Kontol nya ke Titik ku,
Sudah beberapa menit, dia me menarikan baju kaos ku, dia terus mencium dada ku dan perut ku,
“Bang  geeellliiii…. Aaahhhh Bang…. Emang Abang mau gapain siiehhh..?? Tanya ku degan rasa geli baged saat dia mecium perut ku,,
“Bang emang main apaan siiehh ini….” Tanya ku lagi pada nya, namun dia gak mejawab dan perduli apa yang aku Tanya kan,


Lama-lama dia terus mencium semakin ke bawah sampai ke pusat ku, dan Tangan nya membuka jelana ku, hingga terbuka semua, dia buang ke lantai, dan dia terus mencium dan mejilat-jilat CD ku, Namun aku melihat taggan nya mebuka CD nya sendiri sehingga dia kini terlanjang bulat tampa ada seelai benang pun di tubuh nya,
Lalu dia bilang kepada ku “Dek ni Burung Abang yang Bagus ni… Dedek lihat kan….?”
Aku terkejut saat melhat Kontol nya yang besar dan panjang itu sudah keras baged,
“Loh,,,,, kok itu,,,,,, siehhh,,,,,,,,,,,Bang….? Tanya ku, degan rasa jijik di waktu itu,
“ Eeeeeemmmmm……. Uuuuuhhhhhhhhhh….. Aaaaaaahhhhhhhh…” suara nya sambil megocok Kontolnya yang gedek itu, degan posisi dia merangkang di atas perut ku, dan di hadapi ke muka ku,
Aku degan heran bertanya kepada nya, “Bang kok Kontol Abang gedek baged Bang,..?
Soal nya aku heran sedangkan dia, Masih masih kelas 1 SMP berumur 12 tahun, emang dia dan aku tua dia 5 tahun,
Dia juga belum sunat, lalu dia pas lagi tegang gitu kepala kontol nya itu tidak bisa tertutup lagi,
“Abang Sudah sunat,,,,,?? Tanya ku pada nya sambil memberhati kan Kontol nya yang lagi di kocok-kocokin sedikit-sedikit, sekali-kali dia gesek-gesekan di atas perut ku,
“Belum,,,,,,, Liburan besok Sunat nya…..!” Jawab nya, sambil memejam kan mata nya, menikamati kenikmatan kontol nya yang dia gesek-gesk di perut ku, dan sambil menaik turun kan pantat nya di atas Titik ku yang masih kejut, karena ketakutan, dan heran melihat dia.
Memang di waktu itu kira-kira 4 bulan lagi mau Ujian semester terahir, kebiasan Masyarakt di desa ku itu, kalau sudah masuk waktu libur sekolah, di desaku begitu rame nya ada kan Pesta Sunat, karena di desa ku tidak ada yang sunat masal, bagi orang tua malu kalua anak nya di sunatmasal kan, maka dari itu dari dulu smapai sekarang di Kabupaten kami itu tidak ada yang nama nya sunat Masal, bah kan yang ke dokter, karena adat dikabupaten ku itu, kalau orang mau sunat anak laki-laki nya bikin pesta besar-besaran, sama kayak pertsa nikah di tempat orang lain. Bah kan lebih lagi meriah lagi pesta sunat di kabupaten kami, kalau pesta nikah mukin juma 3 hari 3 malam acara nya, Tetapih kalau pesta sunat di kabupaten kami, bias mencapai 7. Hari 7 malam, tu bagi orang kaya, kebiasan nya bagi orang yang biasa/miskin sekurang-kurang nya 4 hari, 4 Malam.
Aku terus memperhati kan dia, dan mata ku terus kekontol nya yang lagi di kocok-kock itu, Lalu dia merbah kan lagi badan nya ke tubuh ku, dia mengecup-ngecup bibir merah ku, lalu berlahan-lahan kecupan  itu terus kebawah, keleher, Dada, perut, hinga ke Titik ku yg masih Kejut terbungkus CD Putih , Lalu dia berlahanlahan membuka CD ku senginga Titik  Imut ku sudah kelura dari sarang nya,
Di saat dia melhat Titik ku yan begitu Putih besih dan imut itu, dia melapas kan CD ku hinga aku pun telah terlanjang bulat tampa seilai benang pun di tubuh ku,
Degan ganas dia mecium Titik Imut  ku, berlahan-lahan Titik ku pun ikut  menongrak naik/ tegang, tetapih aku mersa geli baged saat dia terus mecium Titik ku,
“Bang,,,,,, gellliii ,,,,,,Bang,,,,,” Kata ku smabil napas ku ‘Aaaaaaaahhhhh…. Aaaahhhhh….” Gitu,
 beberapa menit aku merasa hangat dan asik di Titik ku, pas kau melihat dia lagi imutin Titik ku yang masih tertutup rapat, karena memang belum pernah aku buka sama sekali pun,
Karena di waktu itu, Titik ku belum menjadi kotol, Masih kecil dan Imut, lagian juga kalau Kkak-kkak ku mereka selalu bilang kalau punya ku Titik, karena Putih Bersih dan Imut,
“Baaannggg…. Aaaaaahhhh….Aaaaaaahhh…” akau mejambak rambut nya, karena tersa nikmat nya belum pernah aku rasa kan selama ini,
Mukin anda bias membayang kan bagai mana Titik ku saat itu, setelah ku sebut kan cirri tubuh dan Umur ku tadi, iya emang Titik ku agak sedikit gedek, dan Panjang, Putih dan Ujung nya yang agak rucing panjang, dia pun mecoba membuka Helem Titik ku degan Mulut nya, berlahan-lahan Titik ku saat itu memang sudah bener-bener keras, bagai kan Pesil,
Mulut  nya pun terus naik turun di Titik ku. Dari mulut nya tak henti-hentinya keluar suara.” Aaaaaahhhh…….uuuusssssshhhh….. aaaaahhhhh…..” sambil pantat ku di naik turun kan Tanggan nya,
Tangan dia pun trus meraba-raba pata ku dan dada ku, mulut nya tak pernah di lepas lagi Dari Titik ku yang sudah mulai licin dan merah karena air liur nya keluar masuk ke mulut nya,
Kira-kira sudah 20 atau lebih dia mengisap-ngisap Titik imut ku itu, aku merasa agak sedikit rasa sakit dan perih, karena lidah nya sudah membuka tutup Titik ku yang tertutup rapi itu.
“Bang.. perih Bang.. Jagan,,,” kata ku sambil membagung kan tubuh ku berusaha untuk duduk,
Ku lihat mulut nya masih menepel kan di Titik ku yang tersa perih,,,
aku medegar, suara mulut nya naik turul kan Titik ku,”Ccrroookkkk….. Crccroookkk….” Sambil tangan kanan nya beraba-raba badan ku yang tela terduduk melgulurkan ke dua kaki ku di latai, dan pinggul ku di atas tempat tidur, aku melhat tanggan kiri nya mengocok-ngocokan kotol nya, aku lihat sudah agak basah-basah gitu,
“Bang,,, Abang kencing ya….??? Tanya ku memperhati kan Kontol nya.
“Engak kok.. ni lagi nikmat ni.. Dedek rebakan lagi badan nya..!” kata nya sambil melihat muka ku,
Waktu dia melepas kan mulut nya dari titk ku, aku lihat titi ku yang sudah tegang baged, sudah merah dan kepala nya sidikit sudah terbuka, aku melhat, ada lubang di tengah nya, lalu aku pun memegang nya, dan memperhatikan nya, untuk menyama kan titik ku degan Kontol nya,
Saat aku terus melihat kontol nya yang lagi keras gitu dia pun bagun dan menyondrong kan kontol nya ke muka ku, aku merasa jijik, “Engak aaaaaahhh Bang…” Kata ku pada nya sambil melhat kontol nya yang sudah ada cairan licin yang keluar dari lubang kontol nya,
Dia lalu medorong  badan ku tuk terbaring lagi, lalu dia menindihi lagi badan ku, kini, Kontol besar panjang nya dia, beradu dgan Titik imut ku, tetapih juga sedikit panjang, sekali-kali aku mersa Kontol nya yang licin itu terpeleset ke bawa Zakar ku, dan ingin menebus Anus ku,
dia degan ganas dan gila, dia jilat-jilat leher ku dan dada ku, hingga merah di seluruh leher dan dada ku, lalu dia mengakat kan ke dua kaki ku, di letak nya di atas tempat tidur, dgan baik. Lalu posisi kami saat itu 69 kata istilah sekarang,
Dia dgan leluarsa meimut-imut kan Titik kecil panjang ku, dan dia juga mengulum-ngulum kan ke dua buag zkar ku yang putih besih itu, dia  mejilat-jilati lubang anus ku kemerah-merahan itu,
Sedangkan aku juma memengan Kontol besar panjang nya saja, ku coba kocok-kocok juga kayak dia kocok tadi, juma akau belahan-lahan saja, karena kontolnya tak cukup jengkalan tangan ku, jadi aku terpaksa harus 2 belah tanggan, sedang kan kami terbaring,
Namun degan jengkalan kecil ku, aku mengocok Kontol besar nya dgan belahan,lahan, aku degar suara nafas nya,, “aaaaaaahhhh…A’aaaaaaahhh.. teruss dek,, yang kencang Dekk…..” Sambil dia terus mengajar Titik Imut ku,
 tiba-tiba Titik ku terasa perih dan sakit kayak nya ada yang trkulupas,
“Aduuhh Bang Sakit….” ,aku pun bangun, dan melhat Titik imut ku, aku terkejut, ada sedikit dara di Titik ku, degan kepala Titik ku sudah separuh keluar, tetapih tidak melwati leher nya,
Dia pun memperhatikan nya, pas dia lihat ada darah di Titik ku kira-kira ada 2 tetes gitu dia pun lasung megisap lagi Titik ku, degan lbih gila dari yang sudah-sudah, kira-kira kami melakukan itu hamper 2, atau satu jam libih, dia pun mitak ku bebaring degan baik, dan aku pun turuti, dia,
“Dek ,,,,,,, buka mulut mu Dek,,,,! Seru nya sambil mengocokan Kotol nya di depan muka ku,
“untuk apa Bang,,,? Tanya ku,
“Buka Cepat,,,, Aaaaaahhh…. Aaaaahhhh…..aaaahh..! kata nya dgan paksa,
aku pun coba tuk membuka nya,  pasa aku buka dia memasukan kotol gedek nya ke mulut ku, aku pun memuntahi nya, karena gak mau, “ Kenapa Dek…? Tnya nya pada ku,,
Engah Aaaaaaahhh…. Bang Dedek jijik tu sama kontol Abang,, karena sudah basah dan licin gitu…? Jawab ku, sambil menyapu-nyapu mulut ku,
“Enak lo Dek rasa Air yang keluar dari sini,,!!” dia merayu ku,
namun aku tetap gak mau, tetapih dia tidak terlalu memaksa ku juga, gak lama kemuadian dia nyuruh ku ter kurapa, aku pun tengkurap, lala dia menjilat-jilati pantat ku hingga ke lubang anus ku yang merah dan imut itu, dia megesek-gesekan lidah nya ke lubang anus ku, sampai basah degan liuran lidah nya, lalu dia mencoba  untuk mejokan Kontol gedek nya ke Anus ku, Lalu aku pun berotak karean pasa masuk kepala Kontol nya Rasa sakit lansung aku rasa,
“ Dek,, Abang suruh imuti Kontol Abang, Dedek gak mau, Abang Masukin kepantan juga engak mau,,,, Gimana siieehh Dedek ni, coba lihat Abang punya Dedek abang isap lama sekali dari tadi,,,,” dia berkata kepada ku, aku juma bingung, engak tau aja mau jawab apa. Dalam hati ku berkata “Kalau aku masukin kemulut iiiisss Jijik baged deh, kalau dia masukin ke pantat ku uusss… sakit baged.. aduuhh gimana ya….??? Aku sambil bingung,,, terbaring aja,,
Karena dia melihat ku terbaring kebingunggan dia lalu mengisap lagi titik ku yang tegang dan merah itu kali ini sedikit berbeda 69 tetapih aku diwah tubuh nya dan Kontol besar tepat nya di depan mulut ku, dia terus menyodong-nyodong kan Kotol gedek nya ke mulut ku, aku juma pengang saja,
Lalu dia mengerak-gerak kan kontol nya naik turun di antara leher ku, tiba-tiba dia membalikan posisi, sekarang aku yang dia atas, sedang kan titik ku tak pernah lepas dari mulut nya dari awal smpai sekarang,
“aaaaaaaaahhhhh…… Aaaaahhhhhh…. Aaaaahhhhhhhh….”
Suara nya semakin lama semakin kenjang dan semakin lama-semakin erat dia memluk dan titik ku juga rasa nya semakin terus di sodok-sodok  nya, ini yang membuat ku heran ke dua Zakar ku pun ikut masuk kedalam mulut nya degan sangad mersa kejang baged,,, rasa-rasa nya ada yang keluar dari Titik kecil ku itu,
“aaaaaahh… Aaaaaahh.. uuuuhhhhh…..: desak nafasnya dan tersa denyut Kotol nya yang ada di selah-selah Leher ku itu tersa bgitu dasyat nya dia keras dan begerak-gerak, telujuk jari ku turus mencolok-colok kan lubang Kotol nya,
“aaakkk..aaaaaahhh..aaaaakkkk.. deeeekk.. Aaaaakkk.. Auuuuuhhhh Aeeeeekk Dek…”
dia menjerit sambil Titik dan zakar ku terus di mulut nya dan menekan Patan ku ke Mulut nya sekuat-kuat nya, aku mersa ada yang beda saat itu, aku medegar suara “ccrrrrooottttttt….Cccrrrroooottt… Croooootttt..” hingga membasahi leher ku dan juga tangan ku, aku mersa air hagat dan sedkit licin yang membashi ku tadi, namun aku terus mejulok-jolokan jari kelingking ku ke dalam lubang Kontol nya tadi yang sudah licin, dia terus benafas kejang, dan menekan-nekan patat ku agar lbih rapat dan habis Buah zkar ku masuk kemulutnya, lalu ku rasa kan lagi silicin dan hagat itu mengembur keluar dia leher dan pungung ku, dia megusap-gusap kan cairan yang keluar dari kontol nya  ke seluruh pungung ku, lalu dia melepas ku,
Dan dia membaring kan ku lagi lalu dia jongkok di dada ku dia megocokan lagi kotol nya yang besar itu, lalu dia merasa tegang sekujur tubung nya, dan ku perhati kan buah zakar nya seolah-olah hilang  engak ada lagi di tempat nya, saat aku memperhatikan tanggan nya megocok kotol nya sendiri “Cccccrrrooooootttttt…………………… Crrooooooottttttt…… crrrrrroootttttt…….” Ada yamg mucarat dari kotol nya hinga ke muka dan membasih mulut ku sedikit, dia melumuri seluruh badan ku degan Sperma nya yang keluar dari kontol nya, luar biasa banyak nya, semuar hidup ku baru itu aku melhat Sperma  sebanyak itu,
dia terus melumuri seluruh badan ku dan yang di muka ku dia memaksa ku untuk menjilat nya, sehinga aku sedikit juga tertelan di waktu itu, dia lumuri Titik ku yang sudah sedikt terbuka kepala nya, dan dia gesek-gesekan kepala kotol nya yang licin itu ke kepala Titik ku,
Sampai akhir nya dia pun Lemas dan rasa nya tak berdaya, namun titik ku masih juga dia isep-isep nya,
Tiba-tiba terdegar ada suara yang memangil nama ku, dari luar pagar rumah nya,
“Dedek….. Dedekkk.. ,Dedekk…..!” Lalu dia melihat dari Gorden jedela nya ternyata yang memaggil ku Kkak Reny ku,
“ Iya Kak Bentar..!!” Jawab ku dari dlam kamar nya, dia pun menyuruh ku masuk kamar mandi, untuk mandi, lalu dia memkai baju dan jelananya degan Rapi, karena mau temui kkak Reny ku yang lagi di luar Pintu pagar nya,
Ternyata dia sebelum keluar dia sempat menghidupkan TV yang ada di ruang tamu nya, Lalu baru lah dia keluar membuka Pintu, kedepan membuka untuk Membuka Pintu pagar nya,
Aku mandi sendirian di kamar Mandi pribadi nya, aku merasa sedikit perih di Titik ku, dan aku coba buka kulit Titik ku ternyata ada yang aneh dari sebelum nya, dulu titik ku tidak bisa terbuka sedikit pun kulit nya, tetapih saat ku lihat di kamar mandi, setelah dia Imut-imutin Titik ku tadi sudah sedikit terbuka, dan sudah kelihatan kepala Titik kecil ku yang merah muda itu, Aku sudah sedikit senang dan heran di waktu itu, namun aku terus kan mandi nya hingga selesai, pas aku sudah selesai mandi, aku degar suara kak Reny lagi bertanya pada dia, “Mana si Dedek,,, Zis,,???”,
“lagi mandi dia di kamar mandi ku…” Jawab nya.
“Kok mandi disini dia,,, entar Ibu mu marah lohhi.. dia mandi di rumah mu….” Kata kak Reny degan Nada sedikit ketakutan, karena takut di marahi Ibu nya si Azzis tadi,,
“Engak kok,,,, Emang aku yang nyuruh dia Mandi tadi,,,,, Lagian juga di rumah ku engak ada siap-siap kok,, Juma aku dan dia saja,,” Jawab nya sambil duduk di sofa dan Nonton TV,
“Emang kemana Ibu sma Ayah mu….?” Tanya Kak Reny kepada nya,
“mereka sudah Ke Hilir,,,,” jawab nya, dan mejelaskan kayak dia menjelas kan kepada ku tadi, sama kak Reny ku,
“Bang,,,,, Bang,,,, Dedek sudah siap mandi ni,,,, tapih engak ada Handuk nya,,, teriak ku dari dlam kamar nya, degan badan telanjang bulat dan basah kuyub,
Dia pun bergegas masuk kamar dan mengabil handuk nya, lalu badan ku di lap sama dia sampai kering, lalu aku pun bergegas memakai CD ku dan jelana, sedangkan baju, aku pegang di tanggan ku,
Dia pun menarik tanggan ku menuju kemeja solek di kamar nya, dia lumuri badan ku degan bedak, dan dia usap kan rambut perang ku degan minyak rambut nya, tiba-tiba dia membuka lemari baju nya, dia mengambil salah satu baju kaos nya berwarna merah, lalu dia pakaikan kepada ku,
“Bang,, Jagan ini kan baju Abang,, entar Ibu Abang marah lagi,, sama dedek,,,,” aku menolak memakai baju nya,
“engak,, Engak apa-apa kok lagian juga baju ini kekecilan untuk Abang,,, Dedek pakek aja,,,,? Jawba nya sambil memaksa aku tuk memakai baju nya itu, aku pun memakai nya,
“Wwwwaaaaauuu,,,,, ganteng baged kamu Dek pakek Baju warna merah,,, cerah baged ni Warna nya,,, eeeemmmmm pas baged rupa nya ukuran pada mu dek, engak sia-sia Abang beli kemaren tu,,” kata nya dengan senang melihat ku memkai baju nya itu,
“ emang ni baju siapa yang belin Bang,,,,, untuk siapa emang baju ini,,,,?” Tanya ku degan heran,
“ Abang belin kemaren,,, untuk adek Abang yang Ganteng ni,,,,” Jawab nya sambil Mencium ku lagi, dan memagang tanggan ku menuju ke keluar kamar,,
“Waaaaahhhhh,,,, Baju siapa tu Dek,,,???” Tanya Ka Reny degan terkejut sambil bagun dari sofa, meliahat ku memakai baju yang warna nya begitu cerah,,
“ Baju Abang Azzis,,, Kak,,,? Jawab ku degan takut,,
Dia pun lasung menjelas kan tentang baju itu kepada Kkak-kkak tadi,
Akhir nya Aku dan kkak ku pun berpamit pulang karena sudah sore, takut nanti Ibu dan Kkak-kkak ku yang lain pulang, dari kebun, kalau gak ada aku di rumah mereka marah, karena setipa mereka abis pulang dari mana aja aku dicium sama mereka bagai mana pun kondisi ku,
tetapi kebiasa nya aku klau mereka pulang sore hari selalu sudah rapi, dari itu lah setiap mereka pergi ke kebun harus ada yang tinggal slah seorang kkak ku untuk memandin aku, agar kkak-kkak ku yang lain nya pulang aku sudah rapid an besih, untuk mereka cium dan peluk, terutama Ibu ku, dan kkak laki-laki ku.

Sejak itu Si Azzis selalu mencari kesempatan Untuk, bias melaku kan Hal yang sama itu,
Setiap dirumah kosong dia selalu mejemput ke kerumah dan untuk mengimut-imut kan Titik kecil ku dan Imut itu,
Hampir tiap hari kami melaku kan hal itu, Pada hari aku seperti biasa dia jemput kerumah ku, Pas waktu itu aku sama Ibu ku dirumah sedangkan kkak-kkak ku mereka belum pulang sekolah, sedangkan dia gak kesekolah, alas an meles aja, kira-kira jam 11:30 pagi menjelang siang, degan kebetulan juga di Kampung sebelah ada Pesta Merid (Perkawinan) termaksud Sepupu dia juga, namun dia engak kesana, sedang kan Ibu dan Ayah nya di sana dari pagi tadi, dia engak mau kesana, Aku dan Ibu pun sudah siap-siap mau menghadiri Pesta tersebut, Tiba-tiba dia dating dan Memanggil ku, “Dek…. Dedek…..”???”
“Iya…. Bang……” Jawab ku dari dalam rumah menuju keluar,
“Siapa Dek…??” Tanya Ibu ku sambil menuju kea rah ku juga, “ Bang Azzs Bu,,,!” Jawab ku degan Manja, “Eeeehhhhhh… Azzis,,, engak kesana Ziss,, Dia Kan Kkak mu tu yang pesta ni hari,,,” Tanya ibu ke dia,
“Masuk Ziss,,, ada apa Zis,,??” Tanya Ibu lagi ke dia sambil menyuruh Dia Masuk,
“Males ,,,,aaaaaa,,,, Mak Nong,, kesana sekarang,,, Soal nya Azzis engak ada teman tu disana,,,,!!!” Jawab nya sambil masuk kerumah, Orang Kampung ku memaggil Ibu ku Mak Nong,, Karena Anak pertama Ibu Perempuan yang di juluki nama nya “Nong”,
“Ooohhh,,, emang knpa malas kesana,, kan di sana rame tu kawan-kawan dan saudara kamu yang jauh pulang kesini,,,,,,, Ooohh iya Mak Nong sama Dedek juga mau kesana ni,, Gimana kalau kita sekain pergi kesana,,,?? Ibu Tanya, dan menawar kan nya untuk ikut kami,
“Engak usah aja Mak Nong,,, Gini aja,,,,,,  Mak Nong pergi aja Duluan sama Ibu-ibu yang lain nanti kami nyusul sama Dedek belakangan,, Karena aku juga belum Mandi ni,,,,,” jawab nya, smabil menyuruh Ibu ku pergi sama ibu-ibu tetanggan yang mau kesana juga,,,
“Boleh juga kalau gitu,, tapi ingat ya,, Jagan sampai engak pergi ya,, dan jagan Lama  baged ya, soal nya Mak Nong gak asik kalau engak ada Dedek, lagian juga nanti Mak Nong di marahi sama Kkak-kkak nya Dedek klau dedek engak Mak Nong bawa,,!!! Jawab ibu ku, emang ibu kalau kepesta selalu membawa ku, ibu engak pernah meninggal kan kau sendirian dirumah, melain kan bersama kkak-kkak ku,
“Iya,,, kami jam 12:30 paling lambat dating kesana,,” jawba nya, Ibu pun Mecium ku, sambil berkata “ Dek, kawanin Abang Azzis,,, mu dulu kerumah nya, dia mau mandi tu, Nanti Dedek pergi sama Abang Azzis ya…””
“Iya,, Bu,,,,!” jawab ku sambil salam pamit kepada Ibu ku untuk kerumah dia,
Kami pun sampai di rumah nya, dan masuk kedalm dia pun mengunci pitu depan rumah nya, dan kami pun bergegas masuk kamar, sesampai di kamar aku pun lasung duduk di tempat tidur nya, dia pun lasung membuka baju dan jelana nya, senginga telajang bulat, degan kotol nya yang sudah tegang dank eras, aku pun sudah mengerti apa mau nya, lalu aku pun bagun dan berdiri dan dia medekati ku, samabil mencium ku dia membuka baju ku dan jelana ku hingga telajang bulat juga, dia dia terus meciun badan ku yang sudah wangi itu karena tadi sudah delumuri bedah sama ibu ku,
Dia pun Jongkok di hadapan ku smabil mengimut-imut kan Titik ku yang sudah mulai tegang juga, Aku pun merasa kenikmatan luar biasa, sambil berdiri tegak di depan nya, dan dia pun membuka baha ku lalu dia menjilati sekujur Titik dan Pantat ku degan gila, dia mengocok  titik kecil ku selama ini belum pernah dia Kocok kan, melain kan dia juma Isep dan diemutin, sampai dia puas, tetpaih kali ini cara nya beda, dia bediri di belakang ku degan Kepala Kontol gedek nya itu menuju lobang Anus ku, dan tanggan nya mengocok-ngocokan Titik ku, sambil dia berhebusan nafas,,, “Aaaaaaa,,,,,,,,, AAaaaaa,,,,,, Aaaahhhhh,,,,” lidah nya sambil menjilat-jilati pungung ku yang putih besih itu, aku pun menikamati nya degan mejam kan mata ku, sambil kepala ku, kurebah kan ke bayu nya, Titik ku semakin keras dan bergerak-gerak Kocokan tanggan nya pun semakin Kecang, Tiba-tiba aku meara ada rasa sakit agak berusa” Ggrreeessss,,,,,,” gitu, aku coba melirik Titik ku yang lagi di kocok kencang sama dia, aku lihat kepala Titik ku sudah kelhatan semua, dan sudah kaya Kotol nya juga, aku pun berseru kedia, “”Bang,,, Bang,, Coba lihat Titik Dedek,, Bang sudah sama kayak punya Abang juga, sudah kelhatan kepala nya tu,,,”
dia pun henti kan Kocokan nya, lalu dia melahat nya, dan membuka nya kulit Titik ku, Ttik ku sudah kelihatan kelapa/Helem nya yang kecil, Titik ku saat dia buka kulit bertambah Imut dan berwana kemerah-merahan gitu, dia tidak tinggal dia, dia lasung menghajar Titik ku degan Mulut nya, aku tetap bediri tengak degan baha ku terbuka lebar di hapan nya,
Setelah itu dia lasung duduk di tempat tidur, degan kaki mejulur ke lantai, dan dia menarik ku, dan di suruh duduki Kotol nya yang tegak itu, aku pun menduduki nya tetapi g=engak memasukan nya ke Anus, karena aku takut sakit, dia pun terus mengesek-gesekan Kotol gedek nya kepantat ku, sambil tangang kanan nya asik mengocok-ngocokan kan Titik ku dan tagang kiri nya mengeluseluskan seluruh tubuh ku, degan bergaya sepeti itu sampai beberapa menit, lalu dia menyuruh ku tu jongkok di hadapan Kontol gedek nya itu, aku pun mulai jongkok, sambil mengocok-ngocok kan kotol gedek nya itu, lama-kelaman dia menyuruh ku isep Kontol nya, aku pun mersa jijik, aku bepikir aku sangat berterimakasih sam dia karena Titik ku sudah sama kayak Kontol nya, kepala Titik ku sudah kebuka semau nya,
lalu aku pun coba ulur kan lidah ku, untuk mejilati kontol gedek nya, pasa lidah ku menggenai kepala Kontol gedek nya terasa asin engak tau gimana rasa nya, aku meludai nya, karena masih Jijik,
“Dek jagan di ludahi coba aja Dedek telan, sedikit-sedikit,,,” Dia menguruh ku untuk menelan nya,
Aku coba lagi jilatain kepala Kotol nya lagi, sedikit-demisedikit, dia pun mengulus-elus kan Rabut Perang ku, degan kepala nya megerakan keatas dan mata nya tepejam, yang keluar dari mulut nya hanya lah “uuuussssss…… Aaaaaaahhhhh…… Aaaaahhhh…. “ selalu, aku pun semakin lama semakin asik menjilat-jilat Kepala Kontol nya saja, karena aku tidak berani masuk kanke mulut ku, karena merasa Jijik dan kebesaran,
sudah beberapa menit seperti itu dia pun mengankat ku dan di tiduri di atas tempat tidur,
lalu dia degan segera merangkak dan mebuka Baha nya lebar-lebar dan sambil menyuruh ku Jilat lagi Kontol nya, Aku pun sambil berbaring terlentang menjilati kontol nya juma kepala nya saja,
lalu dia mengubah lagi posisi menjadi 69, dia imut-imuti lagi Titik ku degan semagat, aku pun merasa begitu nikmat, sabil menjilati kepala Kontol gedek nya, di kamar itu juma ada suara “Aaaaahhhhh,,,,,, uuuaaaahhhhhh,,,,,” saja yang keluar dari mulut kamu berdua, lama kelaman aku merasa aneh di bagian kontol nya, urat-urat yang ada di kontol nya sadah besar dan kembang, kepala nya pun semakin membesar, dan gerak nadi Kontol nya pun semakin cepat, dan seluruh badan nya kerasa dan kaku, dia terus berusaha mecolok-colok kan Kontol nya ke Mulut kecil ku,
Kali ini kau sudah bias memasukan kepalanya saja kemulut ku, karena aku pun sudah begitu nikamat tak berantara, eangak lama kemudia aku masukan Kepala Kontol nya kemulut ku, tiba-tiba, dengut kontol nya sudah gak sabar lagi aku rasa dari Bibir ku Urat Kontol nya mengerasa, “ Cccrrrrrroooootttdddd,,,,,,, Ccccrrrrooooottt,,,,,, 2 tembakan yang cairan hagat lasung ke mulut dan megalir  kerongkongan ku, aku pun bergegas melepas kan Kontol nya dari mulut ku, karena aku merasa  cairan asin dan licin masuk kemut ku, Tetapi malah dia menkan lebih kuat lagi Kontol nya ke mulut ku sengga aku merasa mual dan mau muntah, dia tarik lagi tinggal kepala Kontol nya saj di mulut ku, dan mulut ku pun penuh degan Sperma dia,
lalu dia segera berputar arah mulut nya lasung di mulut ku aku pun meludahi apa yang ada di mulut ku tadi kemulut nya, namun juma sidik saja yang keluar karena yang lain nya sudah tertelan oleh ku, dia sambil mengisab-isap mulut ku yang basah karena sperma nya yang tumbah tadi, dia Tanya “ Enak kan, rasa nya dek,,,,,,, coba kalau Titik Dedek sudah keluar kaya punya Abang,,, Pasti Abang engak bakal lepas kan tu Titik Adek sampai semau nya habis,,,,,”
“ Abang jahat, kok kencing ke mulut dedek siieehh bang,,,,,” aku kata kan pada dia sambil aku terus merasa mual , “’uuuaaahhhhkkk…… Uuuuuuuaaaakkk….. seperti itulah  rasa mual ku, kepingin muntah,,
Dia, merangkak lagi lalu dia menyonrong kontol nya ke muka ku lalu dia Kocok-kocok terus, sehingga aku melihat jelas Sperma yang keluar dari kontol nya itu, menyebur ke dada sampai ke muka ku,
lalu dia menjilati Spernya yang ada di Dada ku, aku melihati dai degan heran dan bingung,” Bang emang apa siiehh yang keluar itu tadi waktu Abang Kocok-kocok tu,,,,, Kok Abang jilat,, Emang enak Bang Rasa nya,,,,? Tanya ku,,, “EEeeeemmmm,,, itu lah yang paling asik nya,,, Pas keluar uuuusssss,,,,, luar bias nikmat nya,,,” dia jawab,,, dia mengabil Sperma  yang ada di muka ku degang selunjuk jari nya “Coba buka mulut mu Dek,, dan coba rasa, entar kamu keatgihan loh..” kata nya sambil menyulag kan Sperma nya yang ada di jari telujuk nya ke mulut ku, Aku pun coba menjilati nya, degang rasa agak sedikit jijik,
Terus kami pun bergegas masuk kamar mandi, untuk mandi karena engak terasa jam sudah hamper 12:30, kami ingat mau pergi kepesta tadi,
Setelah itu lah kami semakin sering melakukan nya, di setiap ada waktu dan kesempatan kami tidak pernah sia-sia kan, dia terus megajak ku untuk melaku kan nya, degan beraneka gaya,
Saat itu bias ku kata kan Hampir tiap hari dia megajar ku, dan mengisap Titik Imut ku, Kalau tidak siang, pernah juga malam, Terkadang dia megajaku ke rumah nya kalau malam hari,
Miski pun kami sering melakukan nya, aku tidak pernah di Sodomi oleh nya saat itu, karena dia tau aku tidak mau, karena sakit rasa nya kalau Kontol gedek nya masuk keanus ku.

Pertama kali aku di Sodomi Dengan Kontol Gedek nya yang Panjang.
Saat itu sperti ku ceritakan diawal tadi, Ujian Semester Akhir sudah berahir, saat itu sudah masuk waktu libur Panjang, jadi dia pun sudah mau di sunat, karena Libur Sekolah.
Persiapan untuk Pesta Hajatan dia pun sudah di Mulai, maklum Hajatan Anak Sematawayang dan juga Orang Kaya di Kampung ku waktu itu,
Kami pun seperti biasa selalu main SEX kalau ada Waktu dan kesempatan bagi kami berdua.
Saat itu kira-kira Jam 9:00 pagi orang lagi rame-rame  ke pesta di rumah nya, dia pun di Rias laksana Raja yang ada dikerjan, Lalu dia di duduki di ruang tamu, Untuk di Pesijuk kata istilah masyarakat kampong ku,
Aku pun melahat nya berdiri di dekat Jendala Pas bertepatan di hadapan nya, kebiasan kalau masyarak disana kalau dia sendirian, Pasti ada teman untuk mendapingi nya, Anak Cewek atau juga Cowok, Tetapih aku lahat dia sendirian saja,
Tiba-tiba dia bagun dan melangkah kan kaki nya di hadapan ibu-ibu yang ada di ruang tamu nya itu,
“ Kok aku sendirian siiieeeehhhh,,,,,, engak ada teman siapa pun yang mendampingi ku,,,” dia Kata kan kepada Ibu-ibu sambil melahat ke Ibu nya,
“ Abis sama siapa dong yang kamu mau mendampingi mu, di situ,,,,,,” Ibu nya menjawab,,,
“ Aku sama Dedek aja,,,” kata nya sambil medekati ku di Jendela,,,
Adat di kampong ku, kalau waktu seperti itu kita bebas memintak apa saja, dan para keluarga wajib memnuhi nya, aku pun engak atau entah kenapa sediami kian adat disana,
Menurt cerita, kita yang mau di sunat itu, Adalah Raja, yang berkuasa, selama 7 Hari 7Malam. Jadi masyarakat yang ahdir kepesta kita Harus turuti apa yang kita peritahkan,
Aku pun di suruh masuk oleh Ibu-ibu itu untuk di Riasi sama kayak dia juga,
“Gedong kan dia, jagan suruh dia berjalan,,,” Kata nya, dia menyuruh seorang ibu yang medekati ku untuk megedong ku, Aku pun di Gendong sama ibu itu lalu di masuk kedalam Kamar Rias nya,
Setelah aku di Rias aku pun di duduki bersama nya, Ratusan mata masyarakat melihat ku dan dia,
Acara tersebut sudah di mulai, Banyak ibu-ibu Mencium ku, sambil berkata, “””Waaaaaaahhh,, Ganteng baged ni Anak, Anak siapa kamu”””””””
“Emang Untuk apa mu tau dia anak siapa,,”” jawab nya ke setiap ibu-ibu yang bertanya pada ku, Ibu-ibu yang bertanya pada ku mereka bukan lah orang Kampung ku, mereka dating dari kampong sebelah bahkan ada yang dari Luar kota, jadi Wajar mereka bertanya tentang aku,
Aku juma dia saja karena malu kepada Ibu-ibu itu,
Acara sudah selesai saat nya kami membuka pakaian yang kami guna kan tadi, di kamar itu juma ada kami berdua saja, dia pun degan leluarsa mepaskan pakain nya, hingga tinggal CD nya saja,
Sedang kan aku memakai jelana Pendek, aku pun membuka baju ku, dan Sarung Songket yang aku pakek tadi, dia memperhati kan badan ku dari belakang yang sudah tidak berbaju lagi,
aku pun megolek kebelakang, aku pun melihat tanggan nya di dalam CD nya sambil mengules-ules kontol nya yang sudang tegang itu, “ Kenapa Bang,,,,?” Tanya ku pada nya,
“Dek kita nihari main ya,,,” jawab nya sambil mengabil sarung untuk mebalut kan seluruh tubuh nya, “ Di mana Bang,, di sini,, ini kan kamar ibu Abang,,?” Tanya ku pada nya, Sambil memakai baju,
“Dikamar Abang aja Lah.. Yuk..” jawab nya sambil mengajak ku keluar dari kamar ibu nya menuju kamar dia yang di sebelah kamar ibu nya,
Dia membuka Pintu kamar untuk keluar, Tiba-tiba Ibu sudah di depan pintu kamar mau masuk kamar, “Mau kemana Kalian,,?” Tanya ibu nya pada kami,
Bu,,, kami mau tidur ya di kamar ku,,, Jagan gangu ya Bu, karena capek baged ni,,,,!” dia bilangin sama Ibu nya, “ Iya sudah tidur sana,,, Tapih Ingat ya entar Jam 4 sore nanti ada tamu lagi tu mau Pesijuk kamu lagi tu,,, mereka datang rombongan Makchiek mu dari Kota,,!”’’ Ibu nya berpesan kepada kami, “Iya Bu,,” jawab nya degan cepat,,
Kami pun begegas masuk kamar, dia lansung mengunci kan pintu kamar dan menutup semau jendela dan garden, dan menyala kan lampu kamar nya,
Setelah semau dia angab aman dia lasung melepas kan sarung dan CD nya, degan Kotol gedek nya sudah begitu tegang bedenyut-denyut, Lalu menghapiri ku yang duduk di tempat tidur nya masih masih berpakaian rabi, dia lasung membuka baju ku dan jelana sekalian CD ku, degan rasa tidak sabar lagi,
Dia lasung mengimut-imut kan Titik ku yang masih kejut belum merangsang kayak dia, sedangkan dia degan gila mengisap-isap Titik ku, berlahan-lahan Titik ku pun menjadi tegang karena asik nya di Imuti, tanggan kiri nya mengocok-ngocokan kotol nya, dan tanggan kanan nya membelai-belai kan seluruh badan ku, sesudah beberapa menit dia mengisap dan mengimuti Titik ku, dia berdiri dihadapan ku menyuruh aku mengisap kontol nya, kali ini aku sudah biasa mengisap kontol gedek nya itu, aku pun degan kehalian dan cara ku sendiri mengimuti kontol gedek nya, yang tegang dari mulut nya hanya lah “Aaaaaaaahhhhh….. Aaaaaahhhhhhhh,,,, Uuuuaaahhhhhh,,,,, uuuuaaaahhhh,,,, di setiap maju mundur nya mulut ku di kepala kontol gedek nya,
lama kelaman kepala kontol nya sudah mulai licin dan basah, di lidah dah ku terasa ada yang aneh,
tetapi aku tak melepaskan mulut ku dari kontol nya,
Setelah aksi sedimikian sudah beberapa menit, lalu dia pun memnarik tanggan ku di bagun kan dan di tidur kan aku di tempat tidur, lalu dia posisi kami menjadi 69. Dia degan gila nya menisap (mengimuti) Titik ku, dan aku pun degan semagat mengocok-ngocokan kontol nya, sekali-kali aku isap juga, sudah beselang beberapa menit dia bilang sama aku.
 “Dek ni hari Titik Abang di sunatain, jadi sebelum ujung Titik Abang berpisah dari yang lain, Abang mintak Dedek 1 hal jam au engak..? Tanya dia pada ku sambil dia mendih titik ku degan pantat nya,
 “Emang apa Bang…?” Tanya ku sambil melihat kontol gedek nya bedenyut-denyut naik turun di atas perut ku,
“Dek.. abang mau Titik Abang, Abang masuki ke Pantat Adek.. boleh kan,,,? Kata nya sambil memintak.
“sakit engak Bang….?” Tanya ku sama dia.
“Engak lah Dek pelan kok,,, mukin pertama nya agak geli dikit, abis tu asik baged loh dek..” kata nya sambil merayu ku.
Dia pun membalikan tubuh ku, sehingga aku tenkurap di atas kasur, lalu dia lasung pantat ku di jilat-jilati sama dia hingga ke lubang pantat ku, aku pum merasa geli engak kepayang, waktu dia menjilat-jilati lubang pantat ku, sekali-kali dia jolokan jari tanggan nya, aku pun merasa sakit dan aneh gitu, lalu dia jolok lagi hingga aku merasa biasa, pertama dia jolok 1 jari nya saja, setelah semau jari nya masuk kelubang pantat ku, aku pun engak merasa kesakitan lagi dia pun mencoba jolok 2 jari nya aku meresa sakit, dia lepas dan dia ulang lagi hingga aku merasa engak kesakitan lagi, dia lasung melumuri lubang pantat ku degan air liyur nya, dan dia juga melumuri kontol nya.
BERSAMBUNG............